1. |
Konstan
04:28
|
|||
Si rusuh ria, kepala batu, keras jiwanya
Tak ada beban, tak ada lawan, semua kawan
Hey kamu, imajinasi terbang tinggi
Berbuat sesukanya, kadang tak terprediksi
Gagah berani, takut hanya ‘tuk ibu pertiwi
Hancurkan lagi, campurkan lagi
Tanam gas dalam melesat cepat, dan harus pergi
Hancurkan lagi, tanpa diskusi
Selamat jalan, jumpa di lain dimensi
|
||||
2. |
||||
Ingin surga butuh uang di muka
Kambing hitam, harga netto bisa dilego
Bayar kontan, tunjuk tangan, langsung hantam
Saling nista, saling dusta, sampai jual beli perkara
Negeri ini bisa dinegosiasi
Nyali cuma fiksi layar televisi
Siapa Anda, mau Anda, berani berapa?
Saya jual manusia kecanduan surga
Harga mati bisa negosiasi
Ini negeri jual diri, nurani bisa dibeli
Negeri ini bisa dinegosiasi
Nyali cuma fiksi layar televisi
Negeri ini bisa dinegosiasi
Nyali cuma fiksi layar televisi
|
||||
3. |
Proklamator
05:33
|
|||
Dia yang berdiri menghadang tirani
DIjegal karena ideologi
Nasionalis, agama, komunis
Menggoyahkan pijakan Putra Fajar
Ucap nawa bukan sabda tapi aksara
Majelis agung membisu meruntuhkannya
DItelantarkan dalam pengasingan
Jasmaninya dibiarkan lara
Batinnya dibiarkan terluka
Bangsa ini lupa siapa ayahnya
Ditenggelamkan barisan ambisi
Surat fiksi jadi bahan spekulasi
Si jendral tersenyum ambil kemudi
Tanah Air ini dikhianati
Inikah akhir sang legenda
Meratapa langit tanpa cahaya
Tangisan mengiringi kepergiannya
Beristirahatlah, bung!
|
||||
4. |
Aum Cilengkrang
05:57
|
|||
(Terinspirasi dari komik “Tiger of Cilengkrang” karya Alex Irzaqi)
Taring-taring ini terasah tajam
Datangku tenggelam di sunyinya malam
Seisi rimba akan terancam
Di angkasa pun kau tak ‘kan hidup tenteram
Menerkam tanpa aba-aba
Laksana maung gunung
Tak gentar meski tubuh lawan sekokoh besi
Tak takut meski tinju secepat amunisi
Seni membunuh zaman dulu untuk berperang
Bangkit untuk lindungi saudara
Lembah dan gunung Cilengkrang jadi saksi
Petarung sejati turun ke bumi
Auman raja rimba mengiringi
Tangisan kepalkan kedua tangannya
Pohon dan tebing tempatnya memangsa
Langit tak lepas dari cengkeramannya
Otot kaki bak pegas baja
Melesat vertikal tanpa sayap
Jerat mangsa di angkasa
Taring-taring ini terasah tajam
Datang ku tenggelam di sunyinya malam
Tak tapaki tanah tak tinggalkan jejak
Laksana maung gunung
|
||||
5. |
Kami Tahu
06:01
|
|||
Kami bukan produk orde baru
Doktrin palsu rekayasa jaman
Kita sedang dalam zona bahaya
Duduk diam tanpa perlawanan
Kami tahu
Mengadu domba Baruna dan pertiwi
Untuk harta yang tak dibawa mati
Dalih penghijauan kembali
Menjadi beton di sana-sini
Nasib kamu tak terpaut investasi
Jangan siksa tanahku
(Manipulasi masa, bungkam media)
Jangan kubur lautku
(Bayar pewarta)
|
||||
6. |
||||
Malam ini kita berkelana
Menelusuri tujuh lapis dunia
Dari alam baka, hingga puncak Giri Raja
Perjalanan panjang ke ujung semesta
Biar Sadhu tunjukkan jalannya
Dari ujung pipa sampai marcapada
Asap ini akan menjadi tangga
Dari alam baka hingga puncak Giri Raja
Bersiaplah, dihisap angkasa
Bersiaplah, kau sirna jadi udara
Merayakan malam Haerath,
Bertapa dalam kepulan asap marijuana
Bersiaplah, masuk dalam ruang hampa
Bersiaplah, kau sirna jadi udara
Bersiaplah, dihisap angkasa
Bersiaplah, menyatu dengan semesta
|
||||
7. |
Haerath II
04:46
|
|||
Tenggelam dalam malam
Matanya tak kunjung terpejam
Berlindung dari nokturnal
Menunggu untuk dimangsa
Fajar tak kunjung menyingsing
Mata sudah tak berdaya
Dosa-dosa hantui dirinya
Si pemburu yang diburu
Habiskan malam ratapi ajal
Surgamu telah membisu!
Malam ini ‘kan terjatuh
Ke dalam lubang tanpa dasar
Para dewa akan jatuh dari angkasa!
|
||||
8. |
MSG
05:11
|
|||
Sindroma bumbu asia
Konspirasi negara adidaya
Tak pernah terbukti nyata
Hanya isap jempol belaka
Makhluk-makhluk paranoid
Tuduhan-tuduhan tak bertuan
Bulan-bulanan manusia
Bahan alami yang ditembak mati
Rasa-rasa yang biasa
Paham-paham yang dibudidaya
Racuni otak katanya
Melemahkan daya dan pusing kepala
Empat rasa lidah manusia
Asia punya yang kelima
Rasa yang hilang dalam teori
Diharamkan pelaku industri
|
||||
9. |
Kesurupan
08:01
|
|||
Kelinci hitam melompat terbang hinggapi teratai malam
Dibaliknya ikan koi berdansa dengan kotoran baiknya
Doa-doa, japa-japa racun kimia
Ikut serta raja kera, juga cap lainnya
Kuhirup kesurupan
Menyusup kesetanan
Sensasinya ditindih raja kera
Tenggelam dalam halu
Membisu dan membiru
Terbang tinggi yang dinanti
Hanya ilusi
|
||||
10. |
Sangkala
05:54
|
|||
Wajah itu kerap kembali
Berkawan dengan diam
Bertamu dalam kesepian
Menari lalu tak kembali
Dusta sangkala
Kira waktu ada batasnya
Tenggelam sebelum senja
Jangan terpejam
Gelap menghapus bayangan
Manusia berduyun datang
Lalu pergi
Jangan terlelap, malam belum menjelang!
|
Jangar Bali, Indonesia
A Heavy Loaded Rock band based in Bali Island - Indonesia
BOOKINGS AND OTHER INQUIRIES
jangarofficial@gmail.com and beritaangkasa@gmail.com
Streaming and Download help
Jangar recommends:
If you like Jangar, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp